Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Tubilan (L/27) warga negara Filipina yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) Kargo Mv. Hong Fa Shang Hai berbendera Liberia, dalam kondisi meninggal dunia di perairan Selat Benggala Aceh, Jumat (17/3).
Kepala Kantor Basarnas Banda Aceh Al Hussain mengatakan, pada Kamis (16/3) sekitar pukul 16.20 WIB korban mengalami kecelakaan kerja saat melakukan pengecekan dan pekerjaan pada bagian haluan kapal dalam pelayaran dari Tianjin (China) menuju Matadi (Kongo).
“Korban diperkirakan mengalami patah tulang rusuk serta perdarahan bagian dalam saat insiden plat baja bagian depan kapal yang terlepas dan menghantam bagian dada depan korban.”
Al Hussain menambahkan evakuasi dilakukan setelah adanya informasi permintaan bantuan evakuasi dari Kapten Kapal MV. Hong Fa Shang Hai.
“Sekitar pukul 17.00 WIB kapten kapal MV. Hong Fa Shang Hai menghubungi SROP Sabang untuk meminta bantuan evakuasi korban, lalu informasi tersebut diteruskan ke Basarnas Banda Aceh. Selanjutnya kita melakukan koordinasi dengan kapal tersebut untuk menentukan titik koordinat evakuasi korban.”
“Korban dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan menuju titik evakuasi, sekitar pukul 20.00 WIB,” ucapnya.
Tim SAR gabungan tiba di titik evakuasi pada pukul 01.00 WIB, Jumat (17/3). Jenazah Korban dievakuasi ke KN. SAR Kresna 232 setelah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan aman dari penyakit berbahaya oleh Tim KKP Banda Aceh.
“Setiba di pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh pada pukul 02.30 WIB, korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans ke RSUD Zainoel Abidin untuk penanganan proses lebih lanjut.” Tutup Al Hussain.
Selain Basarnas Banda Aceh, evakuasi ini juga melibatkan TNI AL, KKP Banda Aceh, Bea Cukai, Imigrasi Banda Aceh, Polsek Ulee Lheue, Koramil Meuraxa, Agen, Syahbandar dan RAPI.