Sebanyak 10 orang perwakilan Potensi SAR binaan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh turut serta mengikuti kegiatan Jambore Potensi Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR), yang akan dilaksanakan selama 4 hari, Senin s.d Kamis (27-30/11), di Bumi Perkemahan Cibubur.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta dari perwakilan Potensi SAR binaan Kantor SAR se-Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Kusworo, Senin (27/11).
Sebanyak 430 peserta Jambore, terdiri dari 10 orang personel potensi SAR binaan yang selama ini telah mendapatkan pelatihan SAR dari 43 Kantor SAR se-Indonesia nantinya akan mengikuti berbagai kegiatan pertandingan/ adu skill yang dikemas dalam mini SAR challenge dan fitness drill.
“Basarnas memiliki 43 Kantor SAR. Tim yang mereka hadirkan pada jambore ini adalah personel-personel pilihan yang telah mendapatkan pelatihan teknis SAR dari masing-masing Kantor SAR. Dari jambore ini, Basarnas dapat memonitor maupun mengevaluasi hasil pembinaan Potensi SAR yang dilaksanakan masing-masing UPT di wilayah kerjanya masing-masing,” ungkap Kabasarnas.
Menurutnya, Basarnas dan Potensi SAR adalah insan SAR yang tidak bisa dipisahkan. Basarnas dan Potensi SAR adalah satu jiwa satu rasa dalam misi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat yang sedang mengalami kegawatdaruratan pada kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan Mini SAR Challenge yang akan dibagi menjadi 3 Station diantaranya Pemeriksaan Fisik, Packing Patient dan Mechanical Advantage Systems.
Para peserta akan diuji langsung oleh Basarnas Special Group (BSG) yang merupakan Assesor dan tim penilai pada setiap station dalam Mini SAR Challenge ini.
Setiap tim akan dinilai bagaimana proses penanganan awal terhadap korban yang dicurigai mengalami cidera, dimulai dari pemeriksaan fisik hingga penanganan lanjutan.
Selanjutnya peserta juga akan dinilai bagaimana cara mengevakuasi korban melalui media tandu, serta sistem evakuasi High Angle Rescue Technique (HART) terhadap korban di ketinggian dengan cara Z-Rig (Sistem 3:1) yang merupakan salah satu dari Mechanical Advantage System (MAS).
Untuk diketahui, saat ini Basarnas memiliki sebanyak 24.000 lebih Potensi SAR yang telah terlatih di seluruh tanah air.
Potensi SAR yang merupakan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, teknologi dan informasi serta hewan, selain yang dimiliki Basarnas, ini dapat dikerahkan untuk mendukung penyelenggaraan operasi SAR.
Potensi SAR ini sendiri mencakup seluruh stakeholder, mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, unsur TNI, Polri, badan usaha, organisasi masyarakat, komunitas, civitas akademisi, media massa, hingga individu masyarakat yang memiliki kompetensi di bidang SAR.
Basarnas sebagai leading sector penyelenggaraan operasi SAR merupakan pembina Potensi SAR dan
Keberadaan Potensi SAR hingga peran serta mereka telah diatur dalam UU No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.