Tiga Nelayan KM. Sultan Meulaboh Capsize asal Aceh yang sempat terapung selama 14 hari di Perairan Samudera Hindia berhasil dievakuasi oleh Tim Basarnas Banda Aceh menggunakan KN. SAR Kresna 232

Tiga Nelayan KM. Sultan Meulaboh Capsize asal Aceh yang sempat terapung selama 14 hari di Perairan Samudera Hindia berhasil dievakuasi oleh Tim Basarnas Banda Aceh menggunakan KN. SAR Kresna 232, Jum’at (12/1) dini hari, pukul 00.50 WIB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh Al Hussain mengatakan, ketiga nelayan tersebut awalnya diselamatkan oleh Kapal SC Gold Ocean/V7A5661 Berbendera Marshal Island yang sedang berlayar dari Malaysia Menuju ke Mumbai India.

“Jekie Bowie (L/30) dan Bay Haki  (L/34), warga Kec. Johan Pahlawan Meulaboh serta Rinal Junaidi (L/46), warga Kec. Kuta Raja Banda Aceh, ditemukan mengapung menggunakan life jacket dengan kondisi kapal yang sudah karam di Perairan Samudera Hindia pada Kamis (11/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Selanjutnya mereka dievakuasi ke atas Kapal SC Gold Ocean.”

Al Hussain menyebutkan, proses evakuasi dilakukan setelah Basarnas Banda Aceh menerima informasi dari Mualim Kapal SC Gold Ocean, Kamis (11/1), pukul 10.25 WIB.

"Penjemputan korban dilakukan di Perairan Selat Benggala menggunakan KN. SAR Kresna 232 dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju titik Intercept Medevac/ titik jemput pada pukul 22.30 WIB. Butuh waktu sekitar 75 menit untuk tim tiba di lokasi," ungkap Al Hussain.

Proses evakuasi yang melibatkan POLAIRUD, SATGAS SAR Banda Aceh, ORARI dan RAPI, berlangsung hingga pukul 00.50 WIB dan tiba kembali ke Pelabuhan Ulee Lheu pada pukul 01.40 WIB.

"Pukul  01.40 WIB, KN SAR Kresna bersama seluruh Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban dan tiba kembali di Pelabuhan Ulee Lheue dalam keadaan selamat. Selanjutnya korban diserahkan  kepada Panglima Laot," tutup Al Hussain.